INTERAKSI MUSLIM DENGAN AL-QUR’AN
“ Dan
orang - orang yang memberikan kitab, mereka membacanya dengan sebaik – baiknya
bacaan, mereka itulah orang yang beriman kepadaNya, dan barang siapa yang
mengingkariNya maka mereka itulah orang – orang
yang merugi
“ (
QS. 2:121 )
“ Sebaik – baik diantara kamu
sekalian adalah orang yang belajar Al –Quran dan mengajarkannya” ( HR. Bukhori
)
Kemerosotan umat di negeri kita ini salah satu penyebab utamanya adalah jauhnya
umat dari kitab sucinya, yaitu Al –Qur’an.
Al – Qur’an sebagai kalam Allah SWT berfungsi sebagai
petunjuk, penerang, penjelas, pengingat, dan obat bagi kehidupan manusia.
Fungsi Al – Qur’an tersebut di atas tidak nampak di dalam
diri umat dikarenakan mereka masih jauh berinteraksi sangat jauh dengan Al –
Qur’an .
Minimal ada 5 (lima ) bentuk interaksi muslim dengan
kitab Allah SWT, yaitu :
1. Meyakini dengan sebenar – benarnya bahwa Al – Qur’an itu
kalam Allah SWT dan setiap ayatnya pasti benar dan tidak ada sedikitpun yang
meragukan
2.
Membacanya dengan benar sesuai dengan tajwidnya serta
bergiat menghapal ayat – ayatnya
3.
Mempelajari isi kandungan Al –Qur’an .
4.
Mengamalkan
dengan penuh keyakinan
5.
Ikut serta mendakwahkan dan memperjuangkan Al – Qur’an
agar tersebar di seluruh masyarakat
Interaksi yang seperti itu sangat minim dikalangan
kaum muslimin. Untuk hanya bisa membacanya saja, hampir dikalangan umat Islam
masih banyak yang buta huruf Al – Qur’an
, termasuk di kalangan remaja,pelajar dan pemuda. Kita mengharap Pelajar
sebagai generasi penerus dan pemimpin bangsa dikemudian kelak memiliki
kemampuan mendasar tentang nilai-nilai Al-Qur’an, dengan sejak dini
mengupayakan mereka agar lebih dekat
interaksinya dengan Al-Qur’an.
Apalagi di saat kini, ketika tantangan global
begitu hebatnya dengan diiringi arus informasi yang mengalir deras tanpa ada
sekat dan batas.
Demoralisasi yang sering kita dengar dikalangan
pelajar ( Pergaulan bebas,terlibat Narkotika,Tawuran dsb ), membuat semua
elemen masyarakat harus bekerjasama untuk menanggulangi permasalahan pelajar,
baik dari unsur sekolah,Pemerintah,LSM,pengusaha dan sebagainya.
Diawali dengan aktivitas belajar membaca dan menulis Al-Qur’an kemudian dilanjutkan dengan
kajian Al-Qur ‘an melalui kegiatan
kelompok,maka diharapkan proses pembinaan akan lebih terfokus.Untuk itulah
perlu dibutuhkan para instruktur atau pembimbing bagi para remaja,pelajar dan
pemuda didalam mengarahkan mereka menjadi generasi yang lebih memiliki
keinginan untuk berubah serta menjadikan mereka menjadi generasi yang sholih
dan sholihah bagi Indonesia yang tercinta ini.