Mengajarkan Tahfizh Al-Quran Kepada Anak Usia 4 Tahun
Ada beberapa
metode yang harus diperhatikan oleh guru atau orang tua yang akan
mengajarkan anak dusia 4 tahun :
Yang utama sekali adalah jangan
lupa dan jangan bosan untuk selalu dan terus berdoa kepada Allah SWT agar kita
semua diberikan kemudah dalam mendidik anak-anak kita, dalam hal ini kita ingin
menjadikan mereka cinta kepada Al-Quran dapat membaca dan yang lebih kita
cita-citakan lagi adalah mereka dapat menghafal Al-Quran.
Kapasitas seorang guru tahfizh
yang memiliki kemampuan dalam mengajarkan tahfizh Al-Quran. kalau orang tua
belum mempu mengajarkan langsung, maka pilih seorang guru yang kita yakini
dapat mengajarkan tahfizh Al-Quran kepada anak kita tersebut.
Baik orang tua atau guru yang
langsung mengajarkan kepada anak tersebut, talqinkan (perdengarkan) secara
berulangan-ulang ayat-ayat Al-Quran hingga dia menjadi akrab dengan ayat-ayat
tersebut dan pada akhirnya dia mampu menghafalnya.
Disamping itu, bisa juga
dikenalkan huruf hijaiyyah, ajarkan anak membaca dan menulis huruf Al-Quran ini
dengan metode-metode yang selama ini digunakan dan dianggap lebih praktis dan
mudah bagi anak kita. Sehingga suatu saat anak kita dapat menghafal mandiri
dengan melihat mushaf dan mengulang (murajaah) hafalnnya sendiri.
Tanamkan pada diri anak kita
tentang keagungan, kemuliaan Al-Quran dengan pendekatan dan cara yang
menyenangkan dan bisa dipahami olehnya.
Usahakan memasukkan anak kita
pada halaqat Al-Quran baik di masjid, mushalla atau di suatu lembaga yang
mengajarkan tahfizh Al-Quran. karena yang demikian itu akan membuat dia
merasakan bahwa ada banyak anak seusianya yang juga memiliki aktifitas yang
sama dalam menghafal AL-Quran.
Gunakan tape recorder atau yang
sejenis untuk memperdengarkan Al-Quran, terutaman surat-surat pendek, ajak anak
kita untuk menyimak dan mengikutinya. Ulangi beberapa kali hingga dilihat anak
sudah dapat mengikuti lantunan ayat-ayat Al-Quran tersebut.
Jadikan anak kita menyenangi
proses ini dengan tidak ada unsur pememaksaan yang nantinya akan berakibat anak
tidak suka untuk menghafal. Kalau dia menyenangi semua proses yang kita lakukan
maka yang akan kita dapatkan adalah kemudahan dalam mendidiknya untuk menghafal
Al-Quran.
Usahakan selalu mengajak anak
kita ke masjid atau mushalla agar dia dapat terbiasa untuk melaksanakan shalat
berjamaah di masjid dan juga agar dia dapat terbiasa mengulang-ulang
hafalannya, apalagi biasanya para imam membaca surat-surat pendek, dengan
demikian anak akan akrab dengan bacaan Al-Quran.
Yang tidak kalah pentingnya
adalah orang tua atau guru Al-Quran banyak membaca tentang psikologi dan
pendidikan anak, terutama yang berkaitan dengan bagaimana mendidik anak untuk
bisa terbiasa menghafal Al-Quran sejak dini.
Guru Lebih Disukai Daripada Orangtua
Memang banyak anak lebih
menyukai dan lebih mendengar nasihat dan pelajaran seorang guru bila
dibandingkan orangtuanya sendiri. Sehingga kalau orangtuanya mengajarkannya
maka hasilnya kurang optimal dan justeru kemandekkan yang ada. Namun kita
jangan putus asa atau berkecil hati dulu. Kalau kita memiliki kemampuan dalam
mengajarkan Al-Quran maka kita sebagai orangtua juga dapat berperan sebagai
seorang guru sekaligus bagi anak-anak kita di rumah.
Jangan lupa, biasanya anak-anak
itu menyukai hadiah, sekecil apapun hadiah yang kita berikan, akan sangat
berkesan sekali di hati mereka. Jadi kita bisa mulai mengadakan pendekatan
dengan menjajikan hadiah bila mana dia mau belajar kepada kita, terutama sekali
jika anak kita mencapai target yang sudah disepakati bersama. Selain itu,
berikan sanjungan dan pujian bila anak kita dapat menyelesaikan hafalan
tertentu.
Yang tidak kalah pentingnya
adalah konsultasikan perihal anak kita kepada guru yang mengajarkannya di
sekolah. Sehingga kita bisa berperan seperti gurunya disekolah dan pada
akhirnya anak kita juga menyukai pengajaran yang diberikan orangtuanya di
rumah.
Semoga penjelasan di atasa dapat
memberikan pencerahan kepada ibu dan kita semua yang memiliki cita-cita mulia
dalam menjadikan anak-anak kita sebagai penghafal Al-Quran.
Setelah kita melakukan semua
upaya di atas, sabar akan semua proses yang kita lalui, maka hanya kepada Allah
SWT kita bertawakkal. Hasbunallahu wani'mal Wakil.
Wallahu A'lam Bishshawab
Wassalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Taufik Hamim Effendi, Lc., MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar