Nabi Syuaib
Sebuah cerita Islami
yang berisi mengenai cerita nabi Syuaib. Lengkapnya adalah Syuaib bin
Mikil bin Yasjir bin Madyan bin Ibrahim, Ia merupakan salah satu nabi
utusan ALlah yang berdakwa pada suatu kaum yang gemar berbuat
kecurangan, berbuat licik, tidak jujur, tidak adil. salah satu contohnya
adalah mereka gemar mengurangi timbangan dalam praktek jual beli.
Nabi Syuaib merupakan salah satu Nabi yang masih keturunan dari Nabi Luth as dari pihak yang perempuan. Ia diutus oleh Allah untuk berdakwah di negeri yang bernama Madyan, suatu negeri yang lokasi dekat perbatasan negeri syam atau Palestina. Penduduk di negeri itu telah lama meninggalkan ajaran-ajaran yang dibawah oleh para Nabi terdahulu dan lupa menjalankan perintah-perintah agama yang semestinya mereka kerjakan. Jadi untuk itulah Nabi Syu’aib diperintahkan oleh Allah untuk mengajak mereka kembali menyembah Allah dan jangan melakukan perbuatan kemaksiatan, seperti mencuri, menipu, berdusta dalam menimbang atau menakar dan lai lain. Ini seperti yang tertulis di dalam Al Qur an yang berbunyi :
“Dan (kami telah mengutus ) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syu’aib, ia berkata : “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah dating kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka Sempurnakanlah takaran dan timbangan dan jangan kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerushan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaiknya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang yang beriman” (Qs. 7 : 85)
Cerita Nabi Syuaib berdakwah
Seruan
Nabi Syuaib as tersebut kepada kaumnya, sedikitpun tidak mereka turuti,
mereka beranggapan mereka yang benar, sedangkan Nabi Syu’aib dianggap
sebagai orang yang menyebabkan huru hara dan kegaduhan. Namun Nabi
Syu’aib as tidak putus asa, malah ia smakin semakin semangat terus
mengajarkan dan mendidik mereka.
Cerita Nabi Syuaib
– Setelah memberi penjelasan mengenai masalah tauhid secara langsung,
Nabi Syuaib as beralih ke masalah muamalah kehidupan sehari-hari yang
berkenaan dengan kejujuran dan keadilan. Hal yang terkenal pada penduduk
madyan adalah mereka sering mengurangi takaran timbanan dan mereka
tidak memberi hak-hak manusia yang semestinya mereka dapatkan.
Masyarakat
Madyan ketika menganggap bahwa mengurangi bobot timbhangan merupakan
salah satu bentuk kepandaian atau keahlian dalam perdagangan, serta
bentuk kelicikan dalam mengambil dan membeli. Lalu datanglah Nabi
Syu’aib kepada mereka untuk mengingatkan bahwa apa yang mereka lakukan
tersebut merupakan perbuatan yang tercela dan termasuk sebagai
pencurian. Nabi Syu’aib as memberitahu mereka bahwa ia khawatir jika
mereka meneruskan perbuatan curang tersebut maka mereka akan mendapat
azab yang tidak dapat mereka hindari. Hal itu seperti yang tertulis
dalam Al Qur an yang berbunyi sebagai berikut :
“Dan
syu’aib berkata : “Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan
adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan
janganlah kamu membuat kejatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.
Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu” (Qs 11 : 85 – 86)
Nabi
Syu’aib as meneruskan misi dakwahnya. Ia mengulangi nasihathnya sampai
beberapa kali kepada kaumnya dengan cara yang baik dan mengajak ke jalan
yang benar bukan ke jalan yang salah, ia menghimbau kepada kaumnya
untuk menegakkan timbangan dengan keadilan dan kebenaran dan
mengingatkan mereka agar jangan merampas hak-hak orang lain, bukan hanya
dalam jual beli saja namun juga perbuatan lainnya, Ia memerintahkan
untuk menegakkan keadilan dan kejujuran. Itulah seruang agama tahuid dan
akidah tauhid, kejujuran dan keadilan selalu ia suarakan.
Cerita Nabi Syuaib
– Dengan cara seperti itu Nabi utusan Allah itu menjelaskan kepada
kaumnya bahwa persoalan yang mereka hadapi merupakan persoalan yang
begitu penting dan sangat serius, bahkan sangat berat. Ia membertahu
bahwa akibat yang bakal mereka terima jika mereka berbuat kerusakan.
Kemudian ia berhenti berbicara, kemudian kaumnya bergantinya untuk mulai
membuka pembicaran seperti yang tercantum dalam ayat Al qur an di bawah
ini :
Mereka berkata : “Hai Syu’aib,
apakah agamamu yang menyuruh kamu agar kami meinggalkan apa yang
disembah oleh bapak-bapak kami atau meralarang kami memperbuat apa yang
kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang-raong
yang sangat penyantun lagi berakal” (Qs : 11 : 87)
Para
penduduk Madyan yang kafir mereka biasa merampok dan menyembah
Al-Aikah, yang merupakan pohon dari Al-Aikah yang dikelilingi oleh
dahan-dahan yang berputar di sekelilingnya. Mereka termasuk orang-orang
yang menjalin hubungan sesama manusia dengan cara-cara yang sangat keji.
Mereka suka mengurangi timbangan, mereka mengambil yang lebih darinya
dan tidak menghiraukan kekurangannya.
Seruan
Nabi Syu’aib as ditentang keras oleh mereka. Mereka menatang Nabi
Syuaib dengan berkata : “Cobalah engkau turunkan siksa itu sekarang
juga kepada kami, jika memang engkau benar dalam kata-katamu itu”
Permintaan
mereka langsung diberikan oleh Allah, dengan azab hawa yang panas terik
membakar kulit, sebagaimana diterangkan dalam Al Qur’an :
“Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka”. (QS : 7 : 91)
Cerita Nabi Syuaib
– Itulah siksa dari Allah yang bisa langsung ditimpakan kepada mereka.
Kemudian Nabi Syu’aib beserta orang-orang yang bermain hijrah ke negeri
lain yaitu Aikah. Yang merupakan nama salah satu dusun yang letakknya
tidak jauh dari Madyan. Di dusun itu ternyata masyarakatnya tidak
berbeda dengan masyarkaat madyan, mereka juga merupakan masyarakat yang
membangkang dan mendurhakai Allah.
Sebagai
Nabi utusan Allah, Syu’aib tentu tidak bosan-bosanya mengajak mereka
untuk menyembah Allah yang menciptakan mereka dan seluruh ala mini. Nabi
Syu’aib menjelaskan bahwa ada siksa yang akan ditimpa oleh orang orang
durhaka kepada Allah, dan mengatakan bahwa jika mereka mengikuti
seruannya maka manfaatnya untuk kamu sendiri.
Namun
sayangnya mereka memiliki sikap seperti msyarakat Madyan, mereka dengan
kerasnya menentang Seruan atau ajakan Nabi Syu’aib as, sehingga Allah
memberikan azab bagi mereka. Seperti yang difirmankan Allah dalam Al
Qur’an sebagai berikut :
“Kemudian
mereka mendustakan Syu’aib lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka
dinaungi awan. Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar (Qs 26
: 190)
Makam Nabi Syuaib berada di Yordania yang letaknya 2 km barat kota Mahis, Wadi Syu’aib merupakan sebutan area tersebut.
Itulah
cerita nabi Syuiab, semoga kisah cerita di atas dapat kita ambil
hikmahnya, dan semoga kita tidak termasuk golongan seperti kaum Madyan
yang dijatuhi azab oleh Allah karena telah berbuat kemaksiatan di muka
bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar