Kamis, 25 September 2014

ILMU TAJWID By Rumah Qur'an Indonesia

ILMU TAJWID

A.                Pengertian Tajwid

            Secara bahasa, lafadz tajwid artinya membaguskan atau membuat bagus. Ini sama dengan arti tahsin yaitu membaguskan atau memperbaiki. Sedangkan menurut istilah adalah:
إِخْرَاجُ كُلُّ حَرْفٍ مِنْ مَخْرَجِهِ مَعَ إِعْطَائِهِ حَقَّهُ وَمُسْتَحَقَّهُ
            “Mengeluarkan setiap huruf dari tempatnya sesuai dengan hak dan mustahaknya
            Yang dimaksud dengan hak huruf ialah sifat asli yang senantiasa menyertai huruf, seperti sifat al-.hams, al-jahr, al-isti'la', dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan mustahak huruf ialah sifat yang sewaktu-waktu menyertai huruf, seperti tafkhim, tarqiq, ikhfa', idzhar, dan sebagainya.

B.                Hukum Mempelajari IImu Tajwid

            Mempelajari ilmu tajwid sebagai disiplin ilmu adalah fardhu kifayah atau kewajiban kolektil artinya jika sudah banyak kaum muslimin yang mempelajari ilmu tajwid, maka itu sudah dianggap cukup. Tetapi membaca Al-Qur'an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid adalah fardhu 'ain atas setiap orang yang membaca Al-Qur'an.
            Membaca Al-Qur'an termasuk ibadah. Karena itu harus sesuai dengan ke- tentuan-Nya. Allah SWT. berfirman:
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا
            "Dan bacalah Al-Qur'an dengan tartil." (QS. Al-Muzzammil : 4)
Menurut Ibnu Katsir, tartil adalah membaca dengan perlahan-lahan dan hati- hati karena hal itu akan membantu pemahaman serta perenungan terhadap Al- Qur’an.
            Sedangkan menurut Imam Ali, tartil adalah :
تَجْوِيْدُ الْحَرْفِ وَمَعْرِفَةُ الْوُقُوْفِ
            Membaguskan pengucapan huruf serta mengerti tempat-tempat waqof “
            Imam Ibnul Jazari berkata:
مَنْ لَمْ يُصَحِّحِ الْقُرَانَّ آثِمُ * وَالْـأَخْذُ بِالتَّجْوِيْدِ حَتْمٌ لَازِمُ لِأَنَّهُ بِهِ الْإِلَهُ أَنْزَلَا * وَهَكَذَا مِنْهُ اِلَيْنَا وَصَلَا
Membaca Al-Qur'an dengan tajwid hukumnya wajib* Barangsiapa yang tidak  membacanya dengan tajwid ia berdosa. Karena Allah menurunkannya dengan tajwid * dan demikianlah Al-Qur'an dari.Nya sampai kepada kita."


C.                Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid

            Mempelajari ilmu tajwid bertujuan untuk memberikan tuntunan bagaimana cara pengucapan ayat dengan tepat, sehingga lafadz dan maknanya terpelihara.
Membaca  Al-Qur'an tanpa ilmu tajwid akan dapat menimbulkan kesalahan yang fatal,di antaranya adalah:
  1. Salah baca
Kalimat يَعْلَمُوْنَ yang bermakna "mengetahui", terbaca يَأْلَمُوْنَ  yang bermakna "merasa sakit"
  1. Salah panjang
Kalimatالسَّعَةُ  yang bermakna "kemampuan", terbaca  السَّاعَةُ yang bermakna "kiamat"
  1. Salah dengung
Kalimat  لَمَّا   yung bermakna "tatkala”, terbaca   لَمَا  yang bermakna "pasti suatu yang / pasti belum"
  1. Salah harokat
Kalimat جَعَلْنَا yang bermakna "Kami menjadikan", terbaca  جَعَلنَاَ yang bermakna “Dia menjadikan kami"

Kamis, 11 September 2014

Keutamaan Hari Jum’at

Keutamaan Hari Jum’at
1. Hari paling utama di dunia
Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada hari jum’at ini, antara lain:
  • Allah menciptakan Nabi Adam ‘alaihissallam dan mewafatkannya.
  • Hari Nabi Adam ‘alaihissallam dimasukkan ke dalam surga.
  • Hari Nabi Adam ‘alaihissallam diturunkan dari surga menuju bumi.
  • Hari akan terjadinya kiamat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamberkata:
“Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)
2. Hari bagi kaum muslimin
Hari jum’at adalah hari berkumpulnya umt Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallamdalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah jum’at yang berisi wasiat taqwa dan nasehat-nasehat, serta do’a.
Dari Kuzhaifah dan Rabi’i bin Harrasy radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah menyesatkan orang-orang sebelum kami pada hari jum’at, Yahudi pada hari sabtu, dan Nasrani pada hari ahad, kemudian Allah mendatangkan kami dan memberi petunjuk pada hari jum’at, mereka umat sebelum kami akan menjadi pengikut pada hari kiamat, kami adalah yang terakhir dari penghuni dunia ini dan yang pertama pada hari kiamat yang akan dihakimi sebelum umat yang lain.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

Rumah Qur'an For School

Rabu, 10 September 2014

KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU By Rumah Qur'an Indonesia

KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU

Saudara ku yang di rahmati Allah SWT,

Semakin bertambah umur ternyata progres untuk menuntut ilmu kita semakin berkurang, bahkan dengan alasan umur pula kita suka menghindar manakala kita di ajak untuk belajar menuntut sebuah ilmu agama. “ maaf, saya sudah agak tua..jadi kalo belajar suka ngantukkan...”, atau “ gmana ya..udah umur kali, kalo ngafalin qur’an tidak hafal-hafal”.. dan contoh lainnya yang inti nya umur di jadikan sebuah alasan utama.

Saudaraku yang di sayang Allah SWT,

Sebenarnya motivasi diri serta kesungguhan diri kita sajalah yang kurang, sehingga kita malas dan enggan untuk belajar, di bawah ini ada beberapa ayat al-qur’an dan Hadits Rasulullah SAW tentang keutamaan menuntut ilmu dan keutamaan orang yang berilmu.
1.       Orang yang menuntut ilmu akan di mudahkan jalannya ke syurga Nya Allah SWT ,
“ barang siapa menempuh jalan dimana ia menuntut ilmu maka di mudahkan oleh Allah swt bagi dirinya memasuki jalan menuju syurga “ ( HR Muslim )
2.       Menuntut ilmu adalah jihad
“ Siapa orangnya  yang keluar untuk menuntut ilmu maka ia berada dalam fi sabilillah (jalan Allah ) hingga ia kembali “ ( HR At-tirmidzi )
3.       Diangkat derajatnya oleh Allah SWT,
“ Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan..” ( QS Al-Mujadilah : 11 )
4.       Di jamin akan dekat kepada Allah SWT,
“  sesungguhnya orang yang takut kepada Allah dari hamba-hambaNya adalah para orang yang berilmu (ulama) “. ( QS faathir : 28 )
5.       Orang yang faham ilmu agama adalah orang yang di takdirkan sebagai orang yang baik.

‘” Siapa orang nya yang Allah SWT menghendaki kebaikan atasnya maka ia akan di fahamkan terhadap agama “ ( HR Bukhori )

Dari beberapa ayat dan hadits tersebut mudah-mudahan kita semua termotivasi untuk menuntut ilmu, bearapapun usia kita tetap harus belajar. Bahkan orang yang mau matipun dalam Islam masih tetap untuk belajar, dengan syariat Talqin yaitu membisikkan kalimat thoyyibah ke telinga seseorang yang mau wafat. Jadi kita yang masih sehat,yang masih bisa  bernafas tetap terus untuk semangat belajar,belajar dan belajar... wallahu ‘alam bishowab.

PROFIL RUMAH QUR'AN INDONESIA

Jumat, 05 September 2014

Keutamaan Shalat 5 Waktu

Keutamaan Shalat 5 Waktu
Shalat adalah ibadah yang agung, ibadah yang dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam, dan dia adalah ibadah yang terpenting setelah kedua kalimat syahadat. Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. Al-Bukhari no. 7 dan Muslim no. 19)
Shalat adalah penghubung antara hamba dengan Rabbnya, karena ketika shalat hamba sedang berdiri di hadapan Allah Azza wa Jalla guna berdoa kepada-Nya. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam beliau bersabda:
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ: { الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ } قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي وَإِذَا قَالَ: { الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي وَإِذَا قَالَ: { مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ } قَالَ مَجَّدَنِي عَبْدِي وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي فَإِذَا قَالَ: { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ: { اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa membaca Ummul Qur’an di dalamnya, maka shalatnya masih mempunyai hutang, tidak sempurna” Tiga kali. Ditanyakan kepada Abu Hurairah, ” Kami berada di belakang imam?” Maka dia menjawab, “Bacalah Ummul Qur’an dalam dirimu, karena aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu, dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila seorang hamba berkata, ‘Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.’ Maka Allah berkata, ‘HambaKu memujiKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.’ Allah berkata, ‘HambaKu memujiKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Pemilik hari kiamat.’ Allah berkata, ‘HambaKu memujiku.’ Selanjutnya Dia berkata, ‘HambaKu menyerahkan urusannya kepadaKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Hanya kepadaMulah aku menyembah dan hanya kepadaMulah aku memohon pertolongan.’ Allah berkata, ‘Ini adalah antara Aku dengan hambaKu. Dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta’. Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Berilah kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula orang-orang yang sesat.’ Allah berkata, ‘Ini untuk hambaKu, dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta.” (HR. Muslim no. 598)