ROMADHON BULAN QUR’AN
Bulan Romadhon
juga disebut sebagai syahrul Qur’an,karena memang dalam bulan Romadhon
interaksi umat Islam terhadap Al-Qur’an sangatlah dekat dan kuat.Selain membaca
Al-Qur’an kita juga disunahkan pula untuk mendengarkan Al-Qur’an.
Di dalam ajaran
Islam bukan hanya membaca Al-Qur’an saja yang menjadi ibadah dan amal yang
mendapat pahala dan rahmat,tetapi mendengarkan bacaan Al-Qur’an pun begitu
pula. Sebahagian ulama mengatakan bahwa mendengarkan orang membaca
Al-Qur’an pahalanya sama dengan orang
yang membacanya.
Tentang pahala
orang mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan jelas dalam surat Al-“Arof : 204
disebut sebagai berikut :
“ Dan apabila
dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang
agar kamu mendapat rahmat “
Mendengarkan
bacaan Al-Qur’an dengan baik dapat menghibur perasaan sedih,menenangkan jiwa
yang gelisah dan melunakkan hati yang keras,serta mendatangkan petunjuk.Itulah
yang dimaksudkandengan rahmat Allah,yang diberikan kepada orang yang
mendengarakan bacaan Al-Qur’an dengan bai. Demikian besar mukjizat Al-Qur’an
sebagai wahyu Ilahi yang tak bosan-bosan orang membaca dan mendengarkannya.
Malahan semakin sering orang membaca dan mendengarkannya semakin terpikat
hatinya kepada Al-Qur’an ; bila Al-Qur’an dibaca dengan dengan lidah yang fasih
dengan suara yang baik dan merdu akan lebih memberi pengaruh kepada jiwa orang
yang mendengarkannya dan bertamah imannya. Bagaimana keadaan orang mukmin
tatkala mendengarkan bacaan Al-Qur’an itu digambarkan oleh Firman Allah SWT
sebagai beriku :
“ Sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu,hanyalah mereka yang apabila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya
bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhanlahmereka bertawakkal “
( QS. Al-Anfal :
2)
Diriwayatkan
bahwa pada suatu malam Nabi Muhammad SAW mendengarkan Abu Musa Al-‘Asy’ari membaca Al-Qur’an sampai jauh malam. Sepulang
beliau di rumah,beliau ditanya oleh isteri beliau Aisyah r.a,apa sebab nya
pulang sampai jauh malam,Rasulullah SAW menjawab bahwa beliau terpikat oleh kemerduan suara
Abu Musa Al-‘Asy’ari r.a membaca
Al-Qur’an seperti merdunya suara nabi Daud a.s.
Di dalam riwayat
banyak sekali diceritakan betapa pengaruh bacaaan Al-Qir’an pada masa
Rasulullah SAW terhadap hati orang-orang
kafir yang setelah mendengarkan bacaan Al-Qur’an itu tidak sedikit hati yang
pada mulanya keras dan marah kepada nabi Muhammad SAW serta
pengikut-pengikutnya terbalik menjadi lunak dan maumengikuti ajaran Islam.
Rasulullah SAW
sendiri sangat gemar mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari orang lain.Dalam sebuah
hadits; yang diriwayatkan sebagai berikut : Rasulullah berkata kepadaku : “ Hai
Ibnu mas’ud bacakanlah Al-Qur’an untukku !”, lalu aku menjawab : “apakah aku
pula yang membacanyakan Al-Qur’an untukmua ya Rasulullah,padahal Al-Qur’an itu
diturunkan Tuhan kepadamu?..”,Rasulullah menjawab : “ Aku senang mendengarkan
bacaan Al-Qur’an itudari orang lain :”.
Kemudian Ibnu
Mas’ud membacakan beberapa ayat dari surat An-Nisa,maka tatkala bacaan Ibnu
Mas’ud itu sampai kepada ayat 41 yang berbunyi :
“ Maka
bagaimanakah (halnya orang kafir nanti) apabila Kami mendatangkan seorang saksi
(Rasul dan Nabi) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad)
sebagai saksi atas mereka itu (ummatmu)”.
Sedang ayat itu
sangat mengharukan hati Rasulullah,lalu beliau berkata: “ cukuplah sekian
saja,ya Ibnu Mas’ud ! “, ibnu Mas’ud melihat Rasulullah meneteskan air matanya
serta menundukkan kepalanya.
Alhamdulillah di
Kota Cirebon ini mulai romadhon 1430H,masjid raya At-Taqwa menyelenggarakan
sholat tarawih 1 juz setiap malamnya dengan Imam para Hafizh Qur’an ( Hafal
Al-Qur’an) dengan membacakannya secara tartil,semoga bisa menjadi wasilah
semakin dekatnya kita dengan Al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar