Jumat, 30 Mei 2014
Rabu, 28 Mei 2014
Menjemput Rahmat Allah SWT Oleh Rumah Qur'an Indonesia
Menjemput Rahmat Allah SWT
Dalam hidup
ini,Allah SWT telah memberikan kepada kita bekalan potensi yang harus digunakan
secara optimal di dalam mengarungi bahtera kehidupan sampai menuju akhirnya.
Keinginan kita untuk menggapai kehidupan yang baik serta akhirat yang baik dan
terbebas dari siksa api neraka merupakan target didalam mencapai akhir
darikehidupan ini. Sebagaimana doa kita yang dipanjatkan “ Robbanaa Aatina Fiddunya Hasanah
wa Fil Akhirooti Hasanah Waqiinaa ‘adzaa bannaar , Ya Allah bahagiakanlah Kami
hidup di dunia dan bahagiakanlah pula Kami di akhirat nanti dan jauhkanlah Kami
dari siksa Api neraka “.
Di dalam
menggapai cita-cita kebahagiaan tersebut, Allah SWT telah memberikan kepada
kita berupa Wahyu,Contoh Teladan dari para Nabi dan Rasul serta akal dan hati
kita yang jernih.
Seseorang yang
mampu mendayagunakan ketiga potensi tersebut maka ia akan mampu menggapai apa
yang ia cita-citakan tersebut. Dengan wahyu ; al-Qur’anul Karim, maka ia akan
terbimbing arah dan jalan mana yang harus ditempuhnya. Karena Al-Qur’an itu
sebagai petunjuk dan penerang jalan bagi perjalanan hidup manusia. Bahkan Allah
SWT juga menurunkan nabi Muhammad SAW
sebagai contoh aplikasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan manusia sehari-hari.Allah
SWT berfirman :
“ Sungguh
telah ada pada diri nabi Muhammad SAW suri tauladan yang baik bagi kalian semua…
“ ( QS Al-Ahzab : 21 )
Dengan akal
fikiran dan hati yang telah Allah SWT berikan kepada setiap manusia,maka
diharapkan ia mampu memahami langkah-langkah yang harus dilakukan kea rah yang
lebih baik tentunya.
Dengan
mendayagunakan ke tiga modal tersebut, maka manusia harus segera menapaki
kehidupannya, dan ada tiga syarat agar keinginan/cita-cita/obsesi kita dalam
mendapat Rahmat Allah SWT terpenuhi, sebagaimana yang Allah SWT sampaikan di
dalam Al-Qur’an :
“ sesungguhnya
orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang Hijrah dan orang-orang yang
berjuang di jalan Allah SWT mereka itulah orang-orang yang mendapatkan Rahmat
Allah SWT, dan sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang “
( QS Al-Baqoroh : 218)
Dari ayat
tersebut diatas ada syarat agar kita mampu menjemput Rahmat-Nya, :
Yang
pertama, Aamanuu yaitu yakin atau percaya.
Seseorang yang akan berhasil dalam menggapai obsesinya yang pertama dia harus
yakin bahwa apa yang akan dilakukannya adalah kebaikan maka ia akan
berhasil.Keragu-raguan dalam hal menjalankan sebuah pekerjaan maka sebagai
tanda kegagalan. Maka dalam Hadits Qudsi dikatakan, bahwa Allah SWT tergantung
kepada prasangka hamba-Nya kepadanya. Kalau seseorang tidak yakin dan ragu maka
Allah SWT tidak akan menolong bagi hamba yang terhadap dirinya sendiri saja
tidak yakin.
Yang
kedua, Haajaruu, berhijrah, bergerak,pindah dari satu tempat ketempat
yang lain yang lebih baik. Keyakinan saja tidak cukup, harus ada gerak. Harus
ada usaha.kalau hanya yakin saja tanpa kita bekerja dan berusaha maka tidak ada
hasil. Allah akan menilai kita dari sejauh mana usaha yang kita lakukan, dan
Allah SWT tidak merubah nasib kita kecuali kita ada usaha untuk merubah nasib kita
sendiri.
Yang
ketiga, Jaahaduu, berjuang, kesungguhan. Berusaha juga belum cukup kalau
hanya berusahanya tidak optimal. Yang dibutuhkan agar kita berhasil dalam
menggapai rahmat Allah SWT adalah usaha yang se optimal dan semaksimal
mungkin yang kita sebut berjihad fi
sabilillah. Sebagai cerminan, seorang syekh Abdullah Azzam, yang pada waktu itu
sebagai seorang peserta dalam sebuah pelatihan. Diminta oleh panitia untuk
berlari memutari lapangan sekuat tenaga yang mereka punyai. Mulailah seluruh
peserta berlari, pada putaran yang ketiga ada berhenti karena tidak kuat, ada
yang putaran ke empat berhenti dan seterusnya.Tinggalah Syekh Abdullah Azzam
seorang diri yang terus berlari terseok-seok karena kelelahan.Seluruh peserta
menyarankan agar berhenti namun ia tetap berlari dan akhirnya ia pun
roboh...pingsan. Setelah sadar beliau ditanya oleh kawan-kawannya kenapa
memaksakan diri hingga pingsan, apa jawab beliau ” Kan perintahnya adalah berlarilah
mengitari lapangan sampai sekuat tenaga yang kalian punyai, nah ketika saya
pingsan itulah tenaga saya yang terakhir...” subhanallah,kesungguhan
beliau yang luar biasa, terkadang kita melakukan usaha atau pekerjaan sudah
dianggap optimal dan maksimal padahal kita sebenarnya belum melakukan apa-apa.
Marilah kita sambut
rahmat Allah SWT dengan modal yang telah Allah SWT berikan pada kita, dan
laksanakan syarat-syaratnya dengan baik maka kita akan berhasil dan Ampunan
serta kasih sayang Allah SWT akan menaungi kita,Aamiin ya Robbal ’alamin.
Jumat, 23 Mei 2014
Seminar Muslimah & Parenting Oleh Rumah Qur'an Indonesia
IKUTILAH........!!!,
SEMINAR MUSLIMAH & PARENTING
Melindungi Anak Dari Kekerasan dan Menyelamatkan Generasi Bangsa
Pelaksanaan
Hari : Minggu 25 Mei 2014
Waktu : 08.30 sd Selesai
Pemateri : Winarsih A.Md
Tempat : Pesantren Qur'an Kayuwalang
( Jl. Kayuwalang Rt.02 Rw.07 Kel. Karyamulya Kota Cirebon
Kamis, 22 Mei 2014
MENYIAPKAN GENERASI ROBBANI Oleh Rumah Qur'an Indonesia
MENYIAPKAN GENERASI ROBBANI
Dalam Islam kaum
muslimin diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyiapkan generasi berikutnya yang
lebih baik. Berdosa bagi kita manakala kita masabodoh atau membiarkan anak-anak
kita dan anak-anak muslim lainnya dalam kondisi lemah. Baik lemah keimanannya,
ibadahnya, ilmu pengetahuannya, ekonominya dan sebagianya. Allah SWT berfirman
:
‘Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak- anak yang lemah’
(OS.. An - Nisa
::9)
Maka dalam hal
ini khususnya para orang tua hendaklah bersungguh-sungguh menyiapkan segala apa
saja yang membuat anak-anak kita semua menjadi kuat, bahkan mengupayakan hal
tersebut menjadi bernilai pahala JIHAD
di sisi Allah
SWT.
Mengupayakan pendidikan adalah langkah yang tepat dalam menyiapkan
generasi Islam yang kokoh. Generasi yang di dalam Al-Qur’an memiliki beberapa
karakteristik sebagai Indikator keberhasilan Out Put sebuah institusi
pendidikan, yang terdapat dalam QS Al-Maidah : 55 yaitu :
- mencintai Allah SWT
- mencintai sesama orang beriman/bersaudara karena iman
- Tegas kepada nilai-nilai kekufuran
- Beramal dan berjuang menegakkan nilai-nilai kebenaran di jalan Allah SWT
- Tidak gentar terhadap tantangan perjuangan
Menjadikan
anak-anak kita generasi muslim/mah yang kuat seperti yang nampak tergambar
dalam ayat diatas, tidaklah mudah dan sangat berat. Inilah yang kita sebut
sebagai Jihad karena butuh pengorbanan baik pemikiran,tenaga,perasaan dan lain
sebagainya. Namun segala pengorbanan yang kita lakukan akan berbuah menjadi
kenikmatan ketika akan muncul generasi Islam yang memang tinggal di Negara
Indonesia tercinta ini yang mampu mengangkat derajat mereka juga bangsa ini
kepada kedudukan yang terhormat baik di dipandangan Allah SWT maupun manusia di
seantero jagat ini, inilah janji Allah SWT :
‘Niscaya Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman
diantara kamu dan orang – orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat,
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakakan’
(QS. AL –
Mujadalah : 11)
Untuk itulah
dibutuhkan peran serta yang sangat luas dari seluruh komponen masyarakat Islam
juga fihak pemerintah dan legislator ( anggota Dewan) yang faham akan
pentingnya penyiapan generasi bangsa ini yang lebih sholeh dan sholihah.
Allah SWT di dalam
Al-Qur’an, sampai mengingatkan kepada kita semua bahwa walaupun kita sedang
dalam berperang fisik menghadapi
musuh,kita tetap harus mengadakan sebuah proses belajar mengajar :
‘Tidak sepatutnya bagi orang – orang mukmin itu pergi semuanya ( ke medan perang ).
Mengapa tidak pergi tiap –tiap golongan diantara mereka berapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan pada
kaumnya apabila mereka telah kemballi padanya supaya mereka itu dapat menjaga
diri’ (Qs.At-Taubah
:122 )
Sehingga akan
tercipta di negara ini sebuah masyarakat yang sadar pada pendidikan, masyarakat
yang senang untuk melaksanakan aktivitas belajar mengajar, karena itulah
masyarakat yang utama, Sabda Rasulullah SAW:
“ sebaik-baik di antara kalian adalah orang yang belajar
Al-Qur’an dan mengajarkannya “ (HR. Bukhori )
Mari sekarang
dukung dan Bantu aktivitas menciptakan generasi Qur’ani yaitu generasi Rabbani
dimana mereka mengajarkan Al-Qur’an dan tetap mempelajarinya , Firman Allah SWT
:
“ Jadilah Kamu seorang yang ROBBANI, yaitu kamu
mengajarkan Al-qur’an dan tetap mempelajarinya “
Selasa, 20 Mei 2014
CERITA DARI SEKOLAH PENGHAFAL QUR’AN BALITA Oleh Rumah Qur'an Indonesia
CERITA DARI SEKOLAH PENGHAFAL QUR’AN BALITA
Berikut,adalah cerita dari sebuah sekolah penghafal Qur’an
di Negara Iran semoga bisa menjadi sebuah Inspirasi : Saya tinggal di Iran dan
punya usia anak empat tahun. Sejak tiga bulan lalu, saya masukkan dia ke sekolah
hafizh Qur’an untuk anak-anak. Setelah masuk., wah ternyata unik banget
metodenya. Anak-anak balita yang masuk ke sekolah ini (namanya Jamiatul Qur’an),
tidak disuruh langsung menghapalkan juz'amma, melainkan setiap kali datang,
diperlihatkan gambar misalnya, gambar anak lagi cium tangan ibunya, (di rumah,
anak disuruh mewarnai gambar itu), lalu guru cerita tentang gambar itu (jadi
anak harus baik.dll).
Kemudian, guru mengajarkan ayat "wabil waalidaini ihsaana/Al Isra:23" dengan menggunakan isyarat (kayak isyarat tuna rungu), misalnya, "walidaini", isyaratnya bikin kumis dan bikin kerudung di wajah (menggambarkan ibu dan ayah). Jadi, anak – anak mengucapkan ayat itu sambil memperagakan makna ayat tersebut. Begitu seterusnya (satu pertemuan hanya satu atau dua ayat yg diajarkan). Hal ini dilakukan selama 4 sampai 5 bulan. Setelah itu, mereka belajar membaca, dan baru kemudian mulai menghapal juz 'amma.Suasana kelas juga semarak banget. Sejak anak masuk ke ruang kelas, sampai pulang, para guru mengobral pujian-pujian (sayang, cantik, manis, pintar.dll) dan pelukan atau ciuman. Tiap hari (sekolah ini hanya 3 kali seminggu) selalu ada saja hadiah yang dibagikan untuk anak-anak, mulai dari gambar tempel, pensil warna, mobil-mobilan, dll. Habis baca doa, anak-anak diajak senam, baru mulai menghapal ayat. Itupun, sebelumnya guru mengajak berbicara dan anak- anak saling berebut memberikan pendapatnya. (Sayang anak saya karna masalah bahasa, cenderung diam, tapi dia menikmati kelasnya). Setelah berhasil menghapal satu ayat, anak-anak diajak melakukan berbagai permainan. Oya, para ibu juga duduk di kelas, barsama – sama anak – anaknya. Kelas itu durasinya 90 menit .
Kemudian, guru mengajarkan ayat "wabil waalidaini ihsaana/Al Isra:23" dengan menggunakan isyarat (kayak isyarat tuna rungu), misalnya, "walidaini", isyaratnya bikin kumis dan bikin kerudung di wajah (menggambarkan ibu dan ayah). Jadi, anak – anak mengucapkan ayat itu sambil memperagakan makna ayat tersebut. Begitu seterusnya (satu pertemuan hanya satu atau dua ayat yg diajarkan). Hal ini dilakukan selama 4 sampai 5 bulan. Setelah itu, mereka belajar membaca, dan baru kemudian mulai menghapal juz 'amma.Suasana kelas juga semarak banget. Sejak anak masuk ke ruang kelas, sampai pulang, para guru mengobral pujian-pujian (sayang, cantik, manis, pintar.dll) dan pelukan atau ciuman. Tiap hari (sekolah ini hanya 3 kali seminggu) selalu ada saja hadiah yang dibagikan untuk anak-anak, mulai dari gambar tempel, pensil warna, mobil-mobilan, dll. Habis baca doa, anak-anak diajak senam, baru mulai menghapal ayat. Itupun, sebelumnya guru mengajak berbicara dan anak- anak saling berebut memberikan pendapatnya. (Sayang anak saya karna masalah bahasa, cenderung diam, tapi dia menikmati kelasnya). Setelah berhasil menghapal satu ayat, anak-anak diajak melakukan berbagai permainan. Oya, para ibu juga duduk di kelas, barsama – sama anak – anaknya. Kelas itu durasinya 90 menit .
Senin, 19 Mei 2014
BELAJAR AL-QUR’AN DAN MENGAJARKANNYA Oleh Rumah Qur'an Indonesia
BELAJAR AL-QUR’AN DAN MENGAJARKANNYA
Setiap muslim
yang mempercayai Al-Qur’an mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap
kitab sucinya.Diantara kewajiban dan tanggungjawab itu adalah mempelajarinya dan mengajarkannya.
Belajar dan mengajarkan Al-Qur’an adalah kewajiban suci lagi mulia. Rasulullah
SAW telah mengatakan : “ yang sebaik-baik kamu ialah orang yang mempeljari
Al-Qur’an dan mengajarkannya”. Dalam hadits lain Rasulullah mengatakan :
“sesungguhnya seseorang berpagi-pagi pergi mempelajari ayat-ayat dalam
kitabullah lebih baik yang seperti itu daripada mengerjakan sholat sunat
seratus rakaat”.Dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas,Rasulullah
juga mengatakan : “siapa saja yang mempelajari Kitabullah kemudian
diamalkannya isi yang terkandung didalamnya, Allah akan menunjukinya dari
kesesatan dan akan dipeliharanya pada hari kiamat dari siksa yang berat”
Belajar Al-Qur’an
itu merupakan kewajiban yang utama bagi setiap mukmin begitu juga
mengajarkannya. Belajar Al-Quran itu dapat dibagi kepada beberapa tingkatan
yaitu yang pertama belajar membacanya sampai lancar dan baik
menuruti kaidah-kaidah yang berlaku dalam qiroat dan tajwid, yang kedua
belajar arti dan maksudnya sampai mengerti akan maksud-maksud yang terkandung
di dalamnya, dan yang terakhir belajar menghafalnya di luar kepala sebagaimana yang dikerjakan
oleh para sahabat pada masa Rasulullah
demikian pula pada masa tabi’in
dan sekarang diseluruh negeri Islam.
Belajar Al-Qur’an
itu hendaklah dari semenjak kecil
,sebaiknya dari semenjak berumur 5 atau 6 tahun sebab umur 7 tahun sudah
disuruh mengerjakan sholat.Rasulullah
sudah mengatakan : “ Suruhlah anak-anakmu mengerjakan sholat, bila sudah
berumur 7 tahun dan pukullah (marahillah) bila tidak mengerjakan sholat kalau
sudah berumur 10 tahun”.
Kamis, 15 Mei 2014
PENGERTIAN AL-QUR’AN Oleh Rumah Qur'an Indonesia
PENGERTIAN AL-QUR’AN
Dari segi
bahasa,al-Qur’an berasal dari qoro’a yang berarti menghimpun dan
menyatukan.Sedangkan Qiro’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan
kata-kata yang satu dengan yang lainnya
dengan susunan yang rapih. ( Al-Qottan,1995:20).
Mengenai hal
ini,Allah SWT berfirman :
“
Sesungguhnya atas tangggungan Kamilah mengumpulkannya ( di dadamu ) dan (
membuat pandai ) membacanya.Apabila Kami telah selesai membacakannya maka
ikutilah bacaannya itu “ ( QS Al-Qiyamah : 17-18).
Al-Qur’an juga dapat berarti
bacaan,sebagai masdar dari kata qoro’a. Dalam arti seperti ini,Allah SWT
mengatakan:
“ Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya,yakni
bacaan dalam bahasa Arab,untuk kaum yang mengetahui “ (QS.Fushilat : 3)
Adapun dari segi
Istilahnya, Al-Qur’an adalah :
“ Al-Qur’an adalah Kalamullah yang merupakan
mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW,yang disampaikan kepada kita
secara mutawatir dan di jadikan membacanya sebagai ibadah “
keterangan dari definisi
diatas adalah sebagai berikut :
- Kalam Allah,
Bahwa Al-Qur’an
merupakan Firman Allah Yang Allah firmankan kepada Rasulullah SAW,melalui
perantaraan malaikat jibril as. Firman Allah merupakan kalam (perkataan),yang
tentu saja tetap berbeda dengan kalam manusia,kalau hewan ataupun kalam para
malaikat.
Allah SWT berfirman :
“ Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
di wahyukan (kepadanya) “
(QS.An-Najm :
4)
Selasa, 06 Mei 2014
KEINDAHAN BAHASA AL-QUR’AN Oleh Rumah Qur'an Indonesia
KEINDAHAN BAHASA AL-QUR’AN
Ketika manusia
mencoba mengupas keagungan Al-Qur’an Al-Karim,maka ketika itu pulalah manusia
harus tunduk mengakui keagungan dan kebesaran Allah SWT.Karena dalam Al-Qur’an
terdapat lautan makna yang tiada batas,lautan keindahan bahasa yang tiada dapat
dilukiskan oleh kata-kata,lautan keilmuan yang belum terfikirkan dalam jiwa
manusia dan berbagai lautan-lautan lainnya yang tidak terbayangkan oleh indra
kita.
Oleh karenanya
mereka yang telah dapat berinteraksi dengan Al-Qur’an sepenuh hati dapat
merasakan “getaran keagungan” yang tiada bandingannya.Mereka dapat merasakan
sebuah keindahan yang tidak terhingga,yang dapat menjadikan orientasi dunia
sebagai sesuatu yang teramat kecil dan sangat kecil sekali.Sayyid Qutub di
dalam mukaddimah kitab tafsir “ Fi Zhilalil Qur’an” nya mengungkapkan :
“ Hidup di bawah naungan Al-Qur’an
merupakan suatu kenikmatan.Kenikmatan yang tiada dapat dirasakan kecuali hanya
oleh mereka yang benar-benar telah merasakannya.Suatu kenikmatan yang
mengangkat jiwa,memberikan keberkahan dan mensucikannya….Dan
Alhamdulillah…,Allah telah memberikan kenikmatan pada diriku untuk hidup
dibawah naungan Al-Qur’an beberapa saat dalam perputaran zaman.Disitu aku dapat
merasakan sebuah kenikmatan yang benar-benar belum pernah aku rasakan
sebelumnya sama sekali dalam hidupku.”
Nabi Zulkifli as Oleh Rumah Qur'an Indonesia
Nabi ZULKIFLI Mengalahkan Iblis
Nabi Zulkifli as memiliki rahasia khusus untuk mengalahkan iblis Laknatullah. Ia melawan tipu daya iblis dengan keteguhan dan kesabaran, dan dengan 2 hal tersebut, ternyata iblis berhasil dikalahkan oleh Nabi Zulkifli as.
Kisahnya.
Nabi Zulkifli ini merupakan seorang pemuda yang teguh pendirian serta sabar.
Nabi Zulkifli as ini sebenarnya memiliki nama asli Basyar, dan beliau tinggal di sebuah negara yang dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana.
Pada suatu hari, raja tersebut mengumpulkan semua rakyatnya.
"Siapakah yang sanggup berlaku sabar, jika siang hari berpuasa dan jika malam hari beribadah?" tanya raja tersebut.
"Untuk apa wahai Paduka?" tanya salah seorang rakyatnya.
"Aku sudah terlalu tua memimpin negeri ini. Aku ingin menunjuk penggantiku, akan tetapi orang itu harus sesuai dengan kriteriaku," jelas sang raja.
Nabi Zulkifli as Menjadi Raja.
Rakyatnya diam seribu bahasa. Mereka hanya bisa saling pandang tanpa mengatakan kesanggupannya.
Dalam keheningan tanpasuara itu, ada salah seorang pemuda ynag mengacungkan tangan dan ia sanggup melakukan apa yang diminta rajanya.
Dialah seorang pemuda yang bernama Basyar.
"Saya sanggup wahai Paduka," kata Basyar.
"Benarkah apa yang engkau katakan wahai anak muda?" tanya raja.
"Aku sanggup berlaku sabar, jika siang hari berpuasa dan jika malam hari beribadah," jawab Basyar.
Sejak saat itulah dia dipanggil dengan sebutan Zulkifli yang artinya "Sanggup".
Dan beliau akhirnya diangkat menjadi raja.
Zulkifli benar-benar bisa melakukan syarat yang diminta rajanya. Bila waktu malam telah tiba, ia beribadah dan di waktu siang hari, Zulkifli selalu berpuasa.
Melihat keteguhan iman dan kesabaran Zulkifli ini, iblis laknatullah seolah tak rela.
Bukan iblis namanya kalau dia merelakan suatu kebaikan.
Iblis Mengganggu.
Ketika iblis mengetahui Zulkifli hanya tidur dalam waktu yang tidak terlalu lama di malam hari, iblis berusaha mengganggu tidur Zulkifli yang haya sebenatar itu.
Iblis berpikir bahwa bila ia berhasil membuat Zulkifli tidak tidur di waktu tersebut (malam hari), maka iblis yakin kalau Zulkifli akan kesulitan beribadah di tengah malam.
Iblis memiliki siasat untuk menghadapi Zulkifli dengan menjelma menjadi seorang kakek.
Kakek itu datang dan berpura-pura mengadukan nasibnya kepada Zulkifli.
"Hamba seorang musafir, barang-barang hamba dirampok di perjalanan," kata kakek itu.
"Datanglah besok pagi, akan kuputuskan masalahmu dalam sidang," jawab Zulkifli.
Tipu Daya Iblis.
Namun, pada keesokan paginya, kakek itu tidak datang.
Setelah ditunggu hingga sore di rumah sidang, kakek itu juga tak kunjung nongol. Namun, ketika malam harinya, saat Zulkifli hendak beristirahat,kakek itu datnag lagi menghadap.
"Mengapa engkau baru datang, bukankah engkau berjanji akan datang pagi hari?" tanya Zulkifli.
"Orang yang merampok saya cerdik Tuanku. Jika waktu sidang dibuka, barang saya dikembalikan, dan jika sidang hendak ditutup, barang saya dirampasnya kembali," jawab kakek itu.
Pada suatu malam, Raja Zulkifli sangat mengantuk.
Ia telah berpesan kepada para penjaga agar menutup semua pintu dan menguncinya. Saat hendak membaringkan diri, terdengar suara pintu kamarnya diketok orang.
"Siapa yang masuk? tanya Zulkifli kepada prajurit penjaganya.
"Tidak ada seorang pun yang masuk Tuanku," jawab prajurit.
Zulkifli heran, jelas-jelas tadi ia mendengar suara pintu diketuk.
Lalu Zulkifli memeriksa sekeliling rumah, dan ternyata dia menemukan kakek yang bermasalah tersebut. Ia merasa heran, padahal semua pintu jelas telah terkunci rapat.
"Engkau bukan manusia, engkau pasti iblis," kataZulkifli.
"Ya, aku memang iblis yang ingin menguji kesabaranmu. Ternyata memang benar, engkau orang yang dpat memenuhi kesanggupanmu dulu," jawab iblis.
Karena siasatnya tidak berhasil, iblis pun akhirnya pergi.
Nabi Zulkifli as memang terkenal memiliki kesabaran yang tinggi dan selalu mempergunakan akal sehatnmya.
Itulah rahasi Nabi Zulkifli as dalam mengalahkan iblis
Langganan:
Postingan (Atom)