Rabu, 28 Mei 2014

Menjemput Rahmat Allah SWT Oleh Rumah Qur'an Indonesia



Menjemput Rahmat Allah SWT

Dalam hidup ini,Allah SWT telah memberikan kepada kita bekalan potensi yang harus digunakan secara optimal di dalam mengarungi bahtera kehidupan sampai menuju akhirnya. Keinginan kita untuk menggapai kehidupan yang baik serta akhirat yang baik dan terbebas dari siksa api neraka merupakan target didalam mencapai akhir darikehidupan ini. Sebagaimana doa kita yang dipanjatkan “ Robbanaa Aatina Fiddunya Hasanah wa Fil Akhirooti Hasanah Waqiinaa ‘adzaa bannaar , Ya Allah bahagiakanlah Kami hidup di dunia dan bahagiakanlah pula Kami di akhirat nanti dan jauhkanlah Kami dari siksa Api neraka “.
Di dalam menggapai cita-cita kebahagiaan tersebut, Allah SWT telah memberikan kepada kita berupa Wahyu,Contoh Teladan dari para Nabi dan Rasul serta akal dan hati kita yang jernih.
Seseorang yang mampu mendayagunakan ketiga potensi tersebut maka ia akan mampu menggapai apa yang ia cita-citakan tersebut. Dengan wahyu ; al-Qur’anul Karim, maka ia akan terbimbing arah dan jalan mana yang harus ditempuhnya. Karena Al-Qur’an itu sebagai petunjuk dan penerang jalan bagi perjalanan hidup manusia. Bahkan Allah SWT juga menurunkan nabi Muhammad  SAW sebagai contoh aplikasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan manusia sehari-hari.Allah SWT berfirman :
Sungguh telah ada pada diri nabi Muhammad SAW suri tauladan yang baik bagi kalian semua… “ ( QS Al-Ahzab : 21 )
Dengan akal fikiran dan hati yang telah Allah SWT berikan kepada setiap manusia,maka diharapkan ia mampu memahami langkah-langkah yang harus dilakukan kea rah yang lebih baik tentunya.
Dengan mendayagunakan ke tiga modal tersebut, maka manusia harus segera menapaki kehidupannya, dan ada tiga syarat agar keinginan/cita-cita/obsesi kita dalam mendapat Rahmat Allah SWT terpenuhi, sebagaimana yang Allah SWT sampaikan di dalam Al-Qur’an :
sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang Hijrah dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah SWT mereka itulah orang-orang yang mendapatkan Rahmat Allah SWT, dan sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang “ ( QS Al-Baqoroh : 218)
Dari ayat tersebut diatas ada syarat agar kita mampu menjemput Rahmat-Nya, :


Yang pertama, Aamanuu yaitu yakin atau percaya. Seseorang yang akan berhasil dalam menggapai obsesinya yang pertama dia harus yakin bahwa apa yang akan dilakukannya adalah kebaikan maka ia akan berhasil.Keragu-raguan dalam hal menjalankan sebuah pekerjaan maka sebagai tanda kegagalan. Maka dalam Hadits Qudsi dikatakan, bahwa Allah SWT tergantung kepada prasangka hamba-Nya kepadanya. Kalau seseorang tidak yakin dan ragu maka Allah SWT tidak akan menolong bagi hamba yang terhadap dirinya sendiri saja tidak yakin.
Yang kedua, Haajaruu, berhijrah, bergerak,pindah dari satu tempat ketempat yang lain yang lebih baik. Keyakinan saja tidak cukup, harus ada gerak. Harus ada usaha.kalau hanya yakin saja tanpa kita bekerja dan berusaha maka tidak ada hasil. Allah akan menilai kita dari sejauh mana usaha yang kita lakukan, dan Allah SWT tidak merubah nasib kita kecuali kita ada usaha untuk merubah nasib kita sendiri.
Yang ketiga, Jaahaduu, berjuang, kesungguhan. Berusaha juga belum cukup kalau hanya berusahanya tidak optimal. Yang dibutuhkan agar kita berhasil dalam menggapai rahmat Allah SWT adalah usaha yang se optimal dan semaksimal mungkin  yang kita sebut berjihad fi sabilillah. Sebagai cerminan, seorang syekh Abdullah Azzam, yang pada waktu itu sebagai seorang peserta dalam sebuah pelatihan. Diminta oleh panitia untuk berlari memutari lapangan sekuat tenaga yang mereka punyai. Mulailah seluruh peserta berlari, pada putaran yang ketiga ada berhenti karena tidak kuat, ada yang putaran ke empat berhenti dan seterusnya.Tinggalah Syekh Abdullah Azzam seorang diri yang terus berlari terseok-seok karena kelelahan.Seluruh peserta menyarankan agar berhenti namun ia tetap berlari dan akhirnya ia pun roboh...pingsan. Setelah sadar beliau ditanya oleh kawan-kawannya kenapa memaksakan diri hingga pingsan, apa jawab beliau ” Kan perintahnya adalah berlarilah mengitari lapangan sampai sekuat tenaga yang kalian punyai, nah ketika saya pingsan itulah tenaga saya yang terakhir...” subhanallah,kesungguhan beliau yang luar biasa, terkadang kita melakukan usaha atau pekerjaan sudah dianggap optimal dan maksimal padahal kita sebenarnya belum melakukan apa-apa.
Marilah kita sambut rahmat Allah SWT dengan modal yang telah Allah SWT berikan pada kita, dan laksanakan syarat-syaratnya dengan baik maka kita akan berhasil dan Ampunan serta kasih sayang Allah SWT akan menaungi kita,Aamiin ya Robbal ’alamin.

Jumat, 23 Mei 2014

Seminar Muslimah & Parenting Oleh Rumah Qur'an Indonesia

 IKUTILAH........!!!,

SEMINAR MUSLIMAH & PARENTING

Melindungi Anak Dari Kekerasan dan Menyelamatkan Generasi Bangsa



Pelaksanaan 
Hari : Minggu 25 Mei 2014
Waktu : 08.30 sd Selesai
Pemateri : Winarsih A.Md
Tempat : Pesantren Qur'an Kayuwalang 
         ( Jl. Kayuwalang Rt.02 Rw.07 Kel. Karyamulya Kota Cirebon

Kamis, 22 Mei 2014

MENYIAPKAN GENERASI ROBBANI Oleh Rumah Qur'an Indonesia



MENYIAPKAN GENERASI ROBBANI

Dalam Islam kaum muslimin diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyiapkan generasi berikutnya yang lebih baik. Berdosa bagi kita manakala kita masabodoh atau membiarkan anak-anak kita dan anak-anak muslim lainnya dalam kondisi lemah. Baik lemah keimanannya, ibadahnya, ilmu pengetahuannya, ekonominya dan sebagianya. Allah SWT berfirman :

‘Dan hendaklah takut kepada Allah  orang-orang yang seandainya meninggalkan  di belakang mereka anak- anak  yang lemah’
(OS.. An - Nisa ::9)

Maka dalam hal ini khususnya para orang tua hendaklah bersungguh-sungguh menyiapkan segala apa saja yang membuat anak-anak kita semua menjadi kuat, bahkan mengupayakan hal tersebut menjadi bernilai pahala  JIHAD di sisi Allah
 SWT.  Mengupayakan pendidikan adalah langkah yang tepat dalam menyiapkan generasi Islam yang kokoh. Generasi yang di dalam Al-Qur’an memiliki beberapa karakteristik sebagai Indikator keberhasilan Out Put sebuah institusi pendidikan, yang terdapat dalam QS Al-Maidah : 55 yaitu :

  1. mencintai Allah SWT
  2. mencintai sesama orang beriman/bersaudara karena iman
  3. Tegas kepada nilai-nilai kekufuran
  4. Beramal dan berjuang menegakkan nilai-nilai kebenaran di jalan Allah SWT
  5. Tidak gentar terhadap tantangan perjuangan

Menjadikan anak-anak kita generasi muslim/mah yang kuat seperti yang nampak tergambar dalam ayat diatas, tidaklah mudah dan sangat berat. Inilah yang kita sebut sebagai Jihad karena butuh pengorbanan baik pemikiran,tenaga,perasaan dan lain sebagainya. Namun segala pengorbanan yang kita lakukan akan berbuah menjadi kenikmatan ketika akan muncul generasi Islam yang memang tinggal di Negara Indonesia tercinta ini yang mampu mengangkat derajat mereka juga bangsa ini kepada kedudukan yang terhormat baik di dipandangan Allah SWT maupun manusia di seantero jagat ini, inilah janji Allah SWT :

‘Niscaya Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang – orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat, Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakakan’
(QS. AL – Mujadalah : 11)

Untuk itulah dibutuhkan peran serta yang sangat luas dari seluruh komponen masyarakat Islam juga fihak pemerintah dan legislator ( anggota Dewan) yang faham akan pentingnya penyiapan generasi bangsa ini yang lebih sholeh dan sholihah.

Allah SWT di dalam Al-Qur’an, sampai mengingatkan kepada kita semua bahwa walaupun kita sedang dalam berperang fisik  menghadapi musuh,kita tetap harus mengadakan sebuah proses belajar mengajar :

‘Tidak sepatutnya bagi orang – orang mukmin  itu pergi semuanya ( ke medan perang ). Mengapa tidak pergi tiap –tiap golongan diantara mereka berapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan pada kaumnya apabila mereka telah kemballi padanya supaya mereka itu dapat menjaga diri’  (Qs.At-Taubah :122  )

Sehingga akan tercipta di negara ini sebuah masyarakat yang sadar pada pendidikan, masyarakat yang senang untuk melaksanakan aktivitas belajar mengajar, karena itulah masyarakat yang utama, Sabda Rasulullah SAW:

“ sebaik-baik di antara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya “ (HR. Bukhori )

Mari sekarang dukung dan Bantu aktivitas menciptakan generasi Qur’ani yaitu generasi Rabbani dimana mereka mengajarkan Al-Qur’an dan tetap mempelajarinya , Firman Allah SWT :

“ Jadilah Kamu seorang yang ROBBANI, yaitu kamu mengajarkan Al-qur’an dan tetap mempelajarinya “ 

Selasa, 20 Mei 2014

CERITA DARI SEKOLAH PENGHAFAL QUR’AN BALITA Oleh Rumah Qur'an Indonesia



CERITA DARI SEKOLAH PENGHAFAL QUR’AN BALITA

Berikut,adalah  cerita dari sebuah sekolah penghafal Qur’an di Negara Iran semoga bisa menjadi sebuah Inspirasi : Saya tinggal di Iran dan punya usia anak empat tahun. Sejak tiga bulan lalu, saya masukkan dia ke sekolah hafizh Qur’an untuk anak-anak. Setelah masuk., wah ternyata unik banget metodenya. Anak-anak balita yang masuk ke sekolah ini (namanya Jamiatul Qur’an), tidak disuruh langsung menghapalkan juz'amma, melainkan setiap kali datang, diperlihatkan gambar misalnya, gambar anak lagi cium tangan ibunya, (di rumah, anak disuruh mewarnai gambar itu), lalu guru cerita tentang gambar itu (jadi anak harus baik.dll).
Kemudian,  guru mengajarkan ayat "wabil waalidaini ihsaana/Al Isra:23" dengan menggunakan isyarat (kayak isyarat tuna rungu), misalnya, "walidaini", isyaratnya bikin kumis dan bikin kerudung di wajah (menggambarkan ibu dan ayah). Jadi, anak – anak mengucapkan ayat itu sambil memperagakan makna ayat tersebut. Begitu seterusnya (satu pertemuan hanya satu atau dua ayat yg diajarkan). Hal ini dilakukan selama 4 sampai 5 bulan. Setelah itu, mereka belajar membaca, dan baru kemudian mulai menghapal juz 'amma.Suasana kelas juga semarak banget. Sejak anak masuk ke ruang kelas, sampai pulang, para guru mengobral pujian-pujian (sayang, cantik, manis, pintar.dll) dan pelukan atau ciuman. Tiap hari (sekolah ini hanya 3 kali seminggu) selalu ada saja hadiah yang dibagikan untuk anak-anak, mulai dari gambar tempel, pensil warna, mobil-mobilan, dll. Habis baca doa, anak-anak diajak senam, baru mulai menghapal ayat. Itupun, sebelumnya guru mengajak berbicara dan anak- anak  saling berebut memberikan pendapatnya. (Sayang anak saya karna masalah bahasa, cenderung diam, tapi dia menikmati kelasnya). Setelah berhasil menghapal satu ayat, anak-anak diajak melakukan berbagai permainan. Oya, para ibu juga duduk di kelas, barsama – sama  anak – anaknya. Kelas itu durasinya 90 menit .

Senin, 19 Mei 2014

BELAJAR AL-QUR’AN DAN MENGAJARKANNYA Oleh Rumah Qur'an Indonesia



BELAJAR AL-QUR’AN DAN MENGAJARKANNYA

Setiap muslim yang mempercayai Al-Qur’an mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap kitab sucinya.Diantara kewajiban dan tanggungjawab  itu adalah mempelajarinya dan mengajarkannya. Belajar dan mengajarkan Al-Qur’an adalah kewajiban suci lagi mulia. Rasulullah SAW telah mengatakan : “ yang sebaik-baik kamu ialah orang yang mempeljari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. Dalam hadits lain Rasulullah mengatakan : “sesungguhnya seseorang berpagi-pagi pergi mempelajari ayat-ayat dalam kitabullah lebih baik yang seperti itu daripada mengerjakan sholat sunat seratus rakaat”.Dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas,Rasulullah juga mengatakan : “siapa saja yang mempelajari Kitabullah kemudian diamalkannya isi yang terkandung didalamnya, Allah akan menunjukinya dari kesesatan dan akan dipeliharanya pada hari kiamat dari siksa yang berat”
Belajar Al-Qur’an itu merupakan kewajiban yang utama bagi setiap mukmin begitu juga mengajarkannya. Belajar Al-Quran itu dapat dibagi kepada beberapa tingkatan yaitu yang pertama belajar membacanya sampai lancar dan baik menuruti kaidah-kaidah yang berlaku dalam qiroat dan tajwid, yang kedua belajar arti dan maksudnya sampai mengerti akan maksud-maksud yang terkandung di dalamnya, dan yang terakhir belajar menghafalnya  di luar kepala sebagaimana yang dikerjakan oleh para sahabat pada masa Rasulullah  demikian pula pada masa tabi’in  dan sekarang diseluruh negeri Islam.
Belajar Al-Qur’an itu hendaklah  dari semenjak kecil ,sebaiknya dari semenjak berumur 5 atau 6 tahun sebab umur 7 tahun sudah disuruh  mengerjakan sholat.Rasulullah sudah mengatakan : “ Suruhlah anak-anakmu mengerjakan sholat, bila sudah berumur 7 tahun dan pukullah (marahillah) bila tidak mengerjakan sholat kalau sudah berumur 10 tahun”.

Kamis, 15 Mei 2014

PENGERTIAN AL-QUR’AN Oleh Rumah Qur'an Indonesia



PENGERTIAN AL-QUR’AN

Dari segi bahasa,al-Qur’an berasal dari qoro’a yang berarti menghimpun dan menyatukan.Sedangkan Qiro’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata yang  satu dengan yang lainnya dengan susunan yang rapih. ( Al-Qottan,1995:20).
Mengenai hal ini,Allah SWT berfirman :
“ Sesungguhnya atas tangggungan Kamilah mengumpulkannya ( di dadamu ) dan ( membuat pandai ) membacanya.Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu “ ( QS Al-Qiyamah : 17-18).
Al-Qur’an juga dapat berarti bacaan,sebagai masdar dari kata qoro’a. Dalam arti seperti ini,Allah SWT mengatakan:
Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya,yakni bacaan dalam bahasa Arab,untuk kaum yang mengetahui “ (QS.Fushilat : 3)
Adapun dari segi Istilahnya, Al-Qur’an adalah :
Al-Qur’an adalah Kalamullah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW,yang disampaikan kepada kita secara mutawatir dan di jadikan membacanya sebagai ibadah “
keterangan dari definisi diatas adalah sebagai berikut :
  1. Kalam Allah,
Bahwa Al-Qur’an merupakan Firman Allah Yang Allah firmankan kepada Rasulullah SAW,melalui perantaraan malaikat jibril as. Firman Allah merupakan kalam (perkataan),yang tentu saja tetap berbeda dengan kalam manusia,kalau hewan ataupun kalam para malaikat.
Allah SWT berfirman :
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang di wahyukan (kepadanya)
(QS.An-Najm : 4)

Selasa, 06 Mei 2014

KEINDAHAN BAHASA AL-QUR’AN Oleh Rumah Qur'an Indonesia



KEINDAHAN BAHASA AL-QUR’AN

Ketika manusia mencoba mengupas keagungan Al-Qur’an Al-Karim,maka ketika itu pulalah manusia harus tunduk mengakui keagungan dan kebesaran Allah SWT.Karena dalam Al-Qur’an terdapat lautan makna yang tiada batas,lautan keindahan bahasa yang tiada dapat dilukiskan oleh kata-kata,lautan keilmuan yang belum terfikirkan dalam jiwa manusia dan berbagai lautan-lautan lainnya yang tidak terbayangkan oleh indra kita.
Oleh karenanya mereka yang telah dapat berinteraksi dengan Al-Qur’an sepenuh hati dapat merasakan “getaran keagungan” yang tiada bandingannya.Mereka dapat merasakan sebuah keindahan yang tidak terhingga,yang dapat menjadikan orientasi dunia sebagai sesuatu yang teramat kecil dan sangat kecil sekali.Sayyid Qutub di dalam mukaddimah kitab tafsir “ Fi Zhilalil Qur’an” nya mengungkapkan :
“ Hidup di bawah naungan Al-Qur’an merupakan suatu kenikmatan.Kenikmatan yang tiada dapat dirasakan kecuali hanya oleh mereka yang benar-benar telah merasakannya.Suatu kenikmatan yang mengangkat jiwa,memberikan keberkahan dan mensucikannya….Dan Alhamdulillah…,Allah telah memberikan kenikmatan pada diriku untuk hidup dibawah naungan Al-Qur’an beberapa saat dalam perputaran zaman.Disitu aku dapat merasakan sebuah kenikmatan yang benar-benar belum pernah aku rasakan sebelumnya sama sekali dalam hidupku.”

Nabi Zulkifli as Oleh Rumah Qur'an Indonesia

Nabi ZULKIFLI Mengalahkan Iblis 

Kisah Islamiah pada malam ini tentang kisah Nabi Zulkifli as dan Iblis.
Nabi Zulkifli as memiliki rahasia khusus untuk mengalahkan iblis Laknatullah. Ia melawan tipu daya iblis dengan keteguhan dan kesabaran, dan dengan 2 hal tersebut, ternyata iblis berhasil dikalahkan oleh Nabi Zulkifli as.
Kisahnya.
Nabi Zulkifli ini merupakan seorang pemuda yang teguh pendirian serta sabar.
Nabi Zulkifli as ini sebenarnya memiliki nama asli Basyar, dan beliau tinggal di sebuah negara yang dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana.
Pada suatu hari, raja tersebut mengumpulkan semua rakyatnya.
"Siapakah yang sanggup berlaku sabar, jika siang hari berpuasa dan jika malam hari beribadah?" tanya raja tersebut.
"Untuk apa wahai Paduka?" tanya salah seorang rakyatnya.
"Aku sudah terlalu tua memimpin negeri ini. Aku ingin menunjuk penggantiku, akan tetapi orang itu harus sesuai dengan kriteriaku," jelas sang raja.
Nabi Zulkifli as Menjadi Raja.
Rakyatnya diam seribu bahasa. Mereka hanya bisa saling pandang tanpa mengatakan kesanggupannya.
Dalam keheningan tanpasuara itu, ada salah seorang pemuda ynag mengacungkan tangan dan ia sanggup melakukan apa yang diminta rajanya.
Dialah seorang pemuda yang bernama Basyar.
"Saya sanggup wahai Paduka," kata Basyar.
"Benarkah apa yang engkau katakan wahai anak muda?" tanya raja.
"Aku sanggup berlaku sabar, jika siang hari berpuasa dan jika malam hari beribadah," jawab Basyar.
Sejak saat itulah dia dipanggil dengan sebutan Zulkifli yang artinya "Sanggup".
Dan beliau akhirnya diangkat menjadi raja.
Zulkifli benar-benar bisa melakukan syarat yang diminta rajanya. Bila waktu malam telah tiba, ia beribadah dan di waktu siang hari, Zulkifli selalu berpuasa.
Melihat keteguhan iman dan kesabaran Zulkifli ini, iblis laknatullah seolah tak rela.
Bukan iblis namanya kalau dia merelakan suatu kebaikan.
Iblis Mengganggu.
Ketika iblis mengetahui Zulkifli hanya tidur dalam waktu yang tidak terlalu lama di malam hari, iblis berusaha mengganggu tidur Zulkifli yang haya sebenatar itu.
Iblis berpikir bahwa bila ia berhasil membuat Zulkifli tidak tidur di waktu tersebut (malam hari), maka iblis yakin kalau Zulkifli akan kesulitan beribadah di tengah malam.
Iblis memiliki siasat untuk menghadapi Zulkifli dengan menjelma menjadi seorang kakek.
Kakek itu datang dan berpura-pura mengadukan nasibnya kepada Zulkifli.
"Hamba seorang musafir, barang-barang hamba dirampok di perjalanan," kata kakek itu.
"Datanglah besok pagi, akan kuputuskan masalahmu dalam sidang," jawab Zulkifli.
Tipu Daya Iblis.
Namun, pada keesokan paginya, kakek itu tidak datang.
Setelah ditunggu hingga sore di rumah sidang, kakek itu juga tak kunjung nongol. Namun, ketika malam harinya, saat Zulkifli hendak beristirahat,kakek itu datnag lagi menghadap.
"Mengapa engkau baru datang, bukankah engkau berjanji akan datang pagi hari?" tanya Zulkifli.
"Orang yang merampok saya cerdik Tuanku. Jika waktu sidang dibuka, barang saya dikembalikan, dan jika sidang hendak ditutup, barang saya dirampasnya kembali," jawab kakek itu.
Pada suatu malam, Raja Zulkifli sangat mengantuk.
Ia telah berpesan kepada para penjaga agar menutup semua pintu dan menguncinya. Saat hendak membaringkan diri, terdengar suara pintu kamarnya diketok orang.
"Siapa yang masuk? tanya Zulkifli kepada prajurit penjaganya.
"Tidak ada seorang pun yang masuk Tuanku," jawab prajurit.
Zulkifli heran, jelas-jelas tadi ia mendengar suara pintu diketuk.
Lalu Zulkifli memeriksa sekeliling rumah, dan ternyata dia menemukan kakek yang bermasalah tersebut. Ia merasa heran, padahal semua pintu jelas telah terkunci rapat.
"Engkau bukan manusia, engkau pasti iblis," kataZulkifli.
"Ya, aku memang iblis yang ingin menguji kesabaranmu. Ternyata memang benar, engkau orang yang dpat memenuhi kesanggupanmu dulu," jawab iblis.
Karena siasatnya tidak berhasil, iblis pun akhirnya pergi.
Nabi Zulkifli as memang terkenal memiliki kesabaran yang tinggi dan selalu mempergunakan akal sehatnmya.
Itulah rahasi Nabi Zulkifli as dalam mengalahkan iblis