Kamis, 15 Mei 2014

PENGERTIAN AL-QUR’AN Oleh Rumah Qur'an Indonesia



PENGERTIAN AL-QUR’AN

Dari segi bahasa,al-Qur’an berasal dari qoro’a yang berarti menghimpun dan menyatukan.Sedangkan Qiro’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata yang  satu dengan yang lainnya dengan susunan yang rapih. ( Al-Qottan,1995:20).
Mengenai hal ini,Allah SWT berfirman :
“ Sesungguhnya atas tangggungan Kamilah mengumpulkannya ( di dadamu ) dan ( membuat pandai ) membacanya.Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu “ ( QS Al-Qiyamah : 17-18).
Al-Qur’an juga dapat berarti bacaan,sebagai masdar dari kata qoro’a. Dalam arti seperti ini,Allah SWT mengatakan:
Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya,yakni bacaan dalam bahasa Arab,untuk kaum yang mengetahui “ (QS.Fushilat : 3)
Adapun dari segi Istilahnya, Al-Qur’an adalah :
Al-Qur’an adalah Kalamullah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW,yang disampaikan kepada kita secara mutawatir dan di jadikan membacanya sebagai ibadah “
keterangan dari definisi diatas adalah sebagai berikut :
  1. Kalam Allah,
Bahwa Al-Qur’an merupakan Firman Allah Yang Allah firmankan kepada Rasulullah SAW,melalui perantaraan malaikat jibril as. Firman Allah merupakan kalam (perkataan),yang tentu saja tetap berbeda dengan kalam manusia,kalau hewan ataupun kalam para malaikat.
Allah SWT berfirman :
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang di wahyukan (kepadanya)
(QS.An-Najm : 4)


  1. Mu’jizat,
Kemu’jizatan Al-Qur’an merupakan suatu hal yang sudah terbukti dari semenjak zaman Rasulullah SAW hingga akhir jaman kelak. Dari segi susunan bahasanya sejak dahulu hingga kini Al-Quran dijadikan rujukan oleh para pakar-pakar bahasa. Dari segi isi kandungannya Al-Qur’an juga sudah menunjukkan mu’jizat mencangkup bidang ilmu alam,matematika,astronomi,bahkan juga “prediksi” (sebagaimana yang terdapat dalam surah al-Ruum mengenai bangsa Romawi yang  menmdapatkan kemenangan setelah kekalahannya) dan sebagainya. Salah satu bukti bahwa Al-Qur;an  itu merupakan mu’jizat adalah bahwa Al-Qur’an sejak diturunkan seantiasa memberikan tantangan kepada umat manusia untuk membuat semisal Al-Qur’an  tandingan,jika mereka memiliki keraguan bahwa Al-Qur’an merupakan kalamullah.
Allah SWR berfirman:
“ Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kamu(Muhammad) buatlah satu surat saja yang semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah,jika kamu orag-orang yang benar.Maka jika tidak dapat membuatnya dan pasti kamu tidak dapat membuatnya dan pasti kamu tidak akan dapat,peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu,yang disediakan  bagi orang-orang kafir “ (QS.Al-Baqoroh:23-24)
  1. Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,
Bahwa Al-Qur’an ini diturunkan oleh Allah SWT langsung kepada Rasulullah SAW melalui perantaraan malaikat Jibril as,Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur’an :
“ Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruuhul Aaminn(jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan dengan bahasa Arab yang jelas” ( QS Asy-Syu’ara : 192-195)
  1. Diriwayatkan secara mutawatir,
Setelah Rasulullah SAW mendapatkan wahyu dari Allah SWT,beliau langsung menyampaikan wahyu tersebut kepada para sahabatnya. Diantara para sahabat ada yang secara khusus ditugaskan oleh Nabi untuk menuliskan wahyu.Terkadang di pelepah kurma, ditulang-tulang,kulit hewan dan sebagainya. Diantara pencatat Al-Qur’an adalah : Ali bin Abi Tholib,Mu’awiyah, ubay bin ka’ab,zaid bin tsabit. Namun di masa Rasulullah SAW Al-Qur’an belum dikumpulkan dalam mushaf seperti sekarang ini.
Pengumpulan Al-Qur’an dimulai pada masa Khalifah Abu Bakar As-sidiq atas usulan Umar bin Khothob yang khawatir akan hilangnya Al-Qur’an karena banyaknya para sahabat yang Haafizh Qur’an ( Hafal Qur’an) yang gugur dalam peperangan yamamah,tercatat ada 30 oang sahabat yang hafal Qur’an syahid dalam peperangan tersebut.Setelah Abu Bakar Wafat maka upaya pengumpulan Al-Qur’an dilanjutkan pada masa Umar bin Khothob dan bisa diselesaikan pada masa Khalifah Usman Bin Affan yang kita kenal dengan Mushaf Usmani yang ada ditangan kita semua.
  1. Membacanya sebagai ibadah,
Dalam setiap huruf Al-qur’an yang kita baca,memiliki nilai ibadah yang tiada terhingga besarnya.Dan inilah keistimewaan Al-Qur’an yang tidak dimiliki oleh apapun yang ada di muka bumi ini,Allah berfirman :
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya.Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha Mensyukuri “ ( QS Faathir : 29-30)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar